Tag Archives: SAHM

Profesi : Ibu bekerja

Setiap kali memperkenalkan diri saya selalu bilang saya ini seorang Ibu bekerja bahasa gayanya Working Mom (WM)

kenapa pilihan ini yang saya sebut? bukan dosen/ staf di perguruan tinggi negeri?

Menjadi Ibu adalah profesi yang saya mimpikan dan usahakan. Berbulan-bulan menjalani terapi, memeriksakan diri, berdoa meminta yang terbaik supaya bisa menjadi Ibu.

Bukan hal mudah menjadi seorang Ibu, terlebih Ibu bekerja. Bangun pagi untuk memastikan seisi rumah terjamin makanannya, menyiapkan anak dan diri sendiri, mengarungi macetnya jalanan menuju kantor, bekerja sementara pikiran terbagi dengan anak yang dititipkan di daycare, menjaga komunikasi dengan suami, bahkan setelah pikiran lelah seharian masih harus bermacet-macet menuju rumah dengan anak yang moodnya juga belum tentu selalu sama. Setelah sampai rumah menemani anak tidur dan sering terjaga karena anak minta ASI.

Lalu apakah dengan itu saya menyerah? tidak. Lelah iya tapi bahagia, bagaimana tidak bahagia bila seringkali tiba-tiba pangeran kecil saya mencium pipi saya. Atau kadang dengan impulsivenya dia berulang kali memanggil Ibu Ibu Ibu Ibu tanpa alasan dengan binar bahagia di matanya. Bahagia karena pelukannya setiap kali saya menjemputnya di daycare, karena nyanyiannya dengan kalimat yang masih terbata, terharu karena alfatihah yang dibacakan setiap malam bisa diikuti dengan terbata 🙂

Bagi saya yang dibesarkan oleh seorang Ibu rumah tangga, betapa kemewahan itu berasal dari jawaban salam yang saya ucapkan setiap masuk rumah ketika pulang sekolah. Atau dari sepiring nasi lengkap dengan lauk pauknya ketika sarapan sebelum berangkat sekolah, bahkan saya masih disuapi sambil bersiap berangkat sekolah 🙂 Lantas apakah saya harus memberikan kemewahan yang sama kepada anak saya? Sejujurnya saya sangat ingin menjadi Working at Home Mom atau Stay at Home Mom tapi rejeki saya masih lewat kantor dan kampus yang mewajibkan saya hadir setiap hari.

Karena menjadi seorang Ibu adalah kebahagiaan tanpa batas 🙂